Kamis, 03 Desember 2015

'Single Parent'


aku memang senang menceritakan tentang sahabat-sahabat 'syurga' yang aku miliki, karena darinya berbagai inspirasi dan pelajaran dapat muncul.
dan ini satu lagi ceritanya....
mungkin dia adalah salah satu sosok paling mencolok dari 250 orang mahasiswa Pendidikan Dokter angkatanku. Ya saat itu kami masih mahasiswa baru, pertama kali mengikuti pola belajar dunia perkuliahan, satu dosen dengan ratusan mahasiswa (ini kuliah atau seminar batinku). kami diperkenalkan tentang ruang lingkup kedokteran, seperti biasa setelah materi dosen membuka sesi tanya jawab, sebenarnya ada pertanyaan yang ingin aku tanyakan, tapi....(aah...masa nanya di tengah tatapan ratusan orang yang tidak aku kenal, ga jadi deh gumamku dalam hati ). di tengah pergumulan hati yang tak kunjung reda, ada seorang mahasiswi yang mengacungkan tangannya. Dia memberi salam, khas sekali salamnya
"assalamualaikum warahmatullahii, wabarakatuh" (kata "hii nya ada jeda sedikit dan agak panjang)
sampai sekarang jika ada yang bertanya di ruang kuliah, tanpa melihat wajah si penanya, aku tau kalau itu dia yang bertanya, ketahuan dari salam yang ia berikan...xixi

Ternyata bukan sekali itu saja, di perkuliahan lainnya ia juga aktif bertanya, bahkan pernah ia maju ke depan saat seorang dosen meminta mengetik jawaban mahasiswa dari pertanyaan yang dosen tersebut ajukan. Menurutku ini luar biasa, orang yang banyak bertanya artinya ada sesuatu yang dapat ia olah dalam pikirannya yang kemudian muncul pertanyaan 'mengapa dan bagaimana', ini adalah cermin kecerdasan seseorang. Sebenarnya aku juga punya pertanyaan, namun aku tak seberani dia. Hal ini yang perlahan aku pelajari darinya.

Seiring perputaran bumi pada porosnya, matahari pun tanpa lelah terbit kala fajar dan tenggelam saat petang setiap harinya, kami mulai dekat, didekatkan dalam satu kelompok up3ai awalnya. dia memang sangat cerdas dan aktif menurutku, terutama dalam bidang organisasi. Menjadi asisten anatomi sekaligus menjadi pimpinan di organisasi kampus bukan sembarang orang yang mampu mengembannya. Tapi aku tidak heran jika orang seperti dirinya mampu dan memang begitu adanya. Bukan tanpa ujian, bahkan banyak ujian yang harus ia tanggung. Seperti musibah saat acara bakti sosial kemarin, semua yang terjadi pasti dialah orang pertama yang akan ditanya dan bertanggung jawab, dan ia mampu melewati ujian itu, kuat sekali pundaknya.
sebagai seorang wanita, ia mampu menjadi leader yang baik dalam menjalankan amanahnya. walaupun super sibuk, ia bisa, aku melihatnya seperti seorang 'single parent' yang harus menyelesaikan banyak masalah.

sahabat syurgaku yang satu ini adalah orang yang paling peka diantara kami, suka menolong dan rajin menabung (haha). Ia memang sering mengecek keadaan kami satu-satu, sekadar menanyakan kabar dan menawarkan bantuan, memang seperti 'single parent' untuk anak-anaknya alias kami-kami ini. Pangerannya saja yang belum datang (ooppsss)

dikesempatan kali ini, di hari Miladnya, aku hanya ingin mengatakan bahwa bahagia sekali bisa mengenalnya, dekat dengannya, dan bisa belajar banyak hal darinya. Terimakasih sudah mau mengkhawatirkanku saat aku tiba-tiba menghilang dari peradaban --
Allah telah mempertemukan kita dalam satu episode yang sama, dan semoga Allah pertemukan dalam episode yang Happy Ending dalam SyurgaNya. Aamiiin

oh yaa...mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa lampiran fotonya kok sepatu...
karena ia yang rela datang malam-malam ke kost ku, kemudian menelpon
"ika, ada dikos?, ada sesuatu nih buat ika"
dan ternyata kosanku sudah dikunci karena memang sudah jam 10 lewat
akhirnya ia meninggalkan bawaannya di teras kos, dan aku melihat keesokan paginya...
tadaaa.....sepasang sepatu dengan pita manis, di kotaknya tertulis

"dari Delima buat Ika"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar