adalah ayah sosok yang tidak banyak bicara, cintanya tidak pernah ku dengar dalam bentuk kata-kata
adalah ayah yang perasaan hati nya tidak bisa ku definisi karena ia tidak pernah mengeluhkan masalah hidup yang ia hadapi
adalah ayah yang cintanya begitu dingin tidak berbahasa karena cintanya telah berubah dari kata sifat menjadi kata kerja
adalah ayah yang tangannya begitu kasar ketika ku salami tapi tangan itu pula yang bekerja siang malam untuk memenuhi kebutuhanku
adalah ayah yang pengorbanannya tak pernah ada alasan apa dan kenapa karena yang ia tahu hanya demi kita
adalah ayah yang mungkin tak selalu menyanyikan lagu pengantar tidur namun nasehatnya tentang hidup selalu menyertai sprti musik indah dalam setiap langkah kakiku
adalah ayah yang mgkin tidak menimangku setiap waktu tapi tangan kokohnya selalu mampu mengangkatku tinggi agar ku bisa melihat dunia
adalah ayah yang rela menempuh perjalanan jauh ketika mendengar kabarku sakit di perantauan
meski ia harus meninggalkan pekerjaan dan mengabaikan lelahnya
adalah ayah yg marahnya kadang membuatku kesal, tapi kecewanya selalu membuatkan menyesal
aku sadar disetiap laranganmu engkau mencoba melindungiku dari hal yg buruk
maafkan aku ayah jika selalu membantah laranganmu
maaf ayah...maaf!
karena lalaiku menataati mu ternyata membuatmu sedih
maaf ayah...Maaf!
karena kealpaanku dalam menutup aurat seperti keingananmu telah menambah dosa untukmu sejengkal demi sejengkal langkah ini
maaf ayah... maaf!
karena keasikanku bermain dngan teman temanku telah membuatmu cemburu
maaf ayah... maaf!
aku tidak bisa menjadi gadis kecil ayah yang dulu berjanji menjaga ayah
yg siap memegang tangan ayah kala ayah tak kuat lagi berjalan
maaf ayah maaf bahkan saat hari terakhirmu di dunia aku tidak berada di sampingmu, melihat senyummu untuk terakhir kali
seandai nya....seandai nya kesempatan kedua itu ada untukku, untukku berbakti padamu
aku akan menebus semua alpa dan khilaf ini
aku akan membalas besar cintamu untukku walau hanya sedikit
aku akan menghadiahimu surga tertinggi karna memiliki anak sepertiku
tapi kini hanya tinggal penyesalan
karena kesempatan itu tidak pernah ada lagi
kau telah berada di tempat dimana kau bisa beristirahat dengan tenang
dan seorang ayah adalah bait-bait puisi terindah untuk anak-anak nya yang senantiasa ingin ia jaga untuk selamanya
*Puisi OKA 23 (Penampilan Akhwat angkatan 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar